Sentani, MC KMAN VI – Rangkaian kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN)VI di Tanah Tabi-Papua memasuki hari pertama dengan agenda sarasehan, setelah dibuka pada Senin (24/10).
Para Peserta KMAN yang akan mengikuti kegiatan Sarasehan (Yo Riya) pun telah didistribusikan di kampung-kampung yang telah ditunjuk sebagai lokasi sarasehan. Kampung Yokiwa, salah satunya.
Sarasehan dibuka oleh Ondofolo Kampung Yokiwa Daud Awoitauw berlangsung di Puai Onggi Awoi Obhe Kampung Yokiwa, Selasa (25/10).
Ondofolo Kampung Yokiwa Daud Awoitauw
Mengucapkan selamat datang kepada semua peserta
“Kalian yang datang kesini karena kalian adalah orang hebat yang berkumpul bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah adat yang masih banyak terjadi di Nusantara ini, sekali lagi selamat datang dan selamat melakukan sarasehan,” kata Ondofolo Kampung Yokiwa Daud Awoitauw, Selasa (25/10) siang.
“Itu karena perjuangan Adat kalian sudah lama, dan kami baru mulai. Kami ingin mendengar itu, kebenaran itu di sarasehan ini, tuhan pasti akan menolong kita,” tambahnya.
Sarasehan di Kampung Yokiwa mengangkat tema, “Memperkuat Peran Pemerintah dan Pemerintah Daerah Dalam Pelaksanaan Mandat Konstitusi untuk Menghormati dan Melindungi Masyarakat Adat”.
Dengan menghadirkan pembicara antara lain:
1. Mathius Awoitauw (Bupati Jayapura)
2. Roberth K.R. Hammar (Kepala Biro Hukum Provinsi Papua Barat)
3. Muhammad Said (Direktur PKTHA – KLHK)
4. Sinung Karto (Direktorat Advokasi dan Kebijakan PB AMAN)
5. Bivitri Susanti (STIH Indonesia Jentera)
6. Dewi Kartika (Sekjen KPA)
Informasi yang kami peroleh dari panitia, sarasehan diikuti oleh 130 peserta di luar panitia dan narasumber, datang ke Kampung Yokiwa melalui Dermaga Kalkothe, Distrik Sentani Timur, dengan menggunakan angkutan penyeberangan danau.
Sumber: MC KMANVI Kab. Jayapura
