Sentani, kmanvi.jayapurakab.go.id – Ondofolo Sosiri Boas Assa Enock mengatakan, pihaknya dan masyarakat adat sangat antusias menyambut kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI Tahun 2022, sekaligus menjadi ajang untuk mengenalkan budaya masyarakat adatnya kepada dunia luas.
Hal ini disampaikan Ondofolo Boas Enock saat menghadiri Media Gathering antara Panitia KMAN VI dengan sejumlah wartawan dari media cetak, online dan elektronik lokal di Papua, yang berlangsung di Suni Garden Lake Hotel, Hawaii, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis, 25 Agustus 2022 malam.
Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Umum Panitia KMAN VI 2022 yang juga Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, S.E., M.Si., Sekretaris Umun KMAN VI Septer Manufandu, Ketua Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (DAMANDA) Jayapura Dorlince Mehue, S.E., dan Panitia Nasional KMAN VI 2022.
Media Gathering yang dilakukan Panitia KMAN VI 2022 untuk mendengarkan pemaparan terkait persiapan penyelenggaraan KMAN VI 2022 dari Panitia KMAN VI 2022.
Untuk persiapan menjelang penyelenggaraan KMAN VI Tahun 2022 di Tanah Tabi, Papua yang akan berlangsung pada bulan Oktober 2022 mendatang di Wilayah Adat Tabi terus dilakukan, termasuk melengkapi sejumlah fasilitas pendukung di kampung-kampung.
“Jadi, masyarakat adat sangat antusias dan menyambut baik kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke-6 tahun 2022, yang pembukaannya akan berlangsung pada 24 Oktober 2022 nanti,” ujarnya.
Seperti halnya kehidupan masyarakat adat di kampung, begitulah yang ingin dirasakan oleh para duta adat atau peserta kongres yang akan datang di Kabupaten Jayapura ini, merasakan tinggal di kampung, tidur di para-para, bahkan menjelajahi hutan adatnya.
Sementara untuk tempat-tempat sarasehan, menurut Ondo Boas, telah disiapkan tempatnya di beberapa lokasi yang dipilih oleh panitia kongres.
“Untuk tempat-tempat sarasehan pada saat kongres itu sudah disiapkan di beberapa lokasi yang dipilih oleh panitia kongres,” tuturnya.
Selain itu, Ondo Boas menambahkan, jika para pemangku adat juga sudah melakukan sejumlah langkah untuk mendukung dan mensukseskan kegiatan KMAN VI seperti melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat adat yang ada di kampung-kampung.
“Selaku pemangku adat, kami juga telah melarang penjualan minuman keras (Miras) agar tidak menimbulkan hal-hal buruk terjadi, yang justru akan mencoreng wibawa masyarakat adat di daerah ini, mengingat tamu-tamu yang akan datang nanti itu berasal dari seluruh penjuru nusantara,” pungkasnya.