Ketua Umum Panitia KMAN VI Mathius Awoitauw Buka Ritual Apen Beyeren

Kabar
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, ketika menjalani ritual khusus sebelum mengikuti tradisi Apen Beyeren, Kamis (27/10) malam.
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, ketika menjalani ritual khusus sebelum mengikuti tradisi Apen Beyeren, Kamis (27/10) malam.

Sentani, MC KMAN VI –  Ketua Umum Panitia Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) Ke-VI  Mathius Awoitauw, SE, M.Si, Kamis (27/10) 2022,  membuka atraksi ritual adat, Apen Beyeren  atau Jalan di atas Bara Batu Barapen yang ditampilkan oleh masyarakat adat Kampung Adoki, Distrik Yendidori, Kabupaten Biak Numfor pada Festival Danau Sentani, di Khalkote, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.

Ketua Umum KMAN VI yang juga adalah Bupati Jayapura pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Adat Biak, sambil menyalami satu persatu kepala-kepala Adat Biak itu, sekaligus diberi kesempatan untuk menginjak kaki di atas bara api atau batu panas yang telah dipersiapkan dengan ritual.

Sebelum menginjak di atas batu panas, kedua telapak kaki Mathius digosok dengan Obat-obatan leluhur Biak untuk bisa berjalan di atas bara batu.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kainkain Karkara Biak (KKB) atau Dewan Adat Suku Biak Numfor, Gerald Kafiar kepada wartawan mengatakan bahwa, ritual adat Apen Beyeren ini, biasanya dilakukan berkaitan dengan pengukuhan seseorang atau keluarga yang dianggap baik, untuk bisa mampu mengatur rumah tangga dan mampu mengatur semua masyarakat.

“Atraksi itu untuk mengkukuhkan seorang tokoh yang mampu memberi makan semua orang, mampu melindungi, mengayomi masyarakat adat dan juga berani mengambil keputusan yang berpihak kepada masyarakat, ” kata Gerald Kafiar.

Dijelaskan juga, siapapun yang dianggap oleh masyarakat adat sebagai  pemimpin maka kepemimpinan itu wajib dikukuhkan dalam perapian atau Apen Bayeren ini. “Kata kuncinya adalah, emas dan perak kami pertaruhkan di atas per apian,” ujar Kafiar.

Mananwir atau kepala Suku Biak itu juga menyampaikan bahwa masyarakat Adat Suku Biak mendukung penuh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Keenam (KMAN VI) yang digelar di Kabupaten Jayapura sebagai tuan rumah di Provinsi Papua.

“Dengan dukungan itulah, kami masyarakat adat Biak mempersembahkan apa yang menjadi kemampuan kami dan kami pertaruhan hidup kami di atas bara api, sebagai tanda kekuatan budaya adalah bagian dalam hidup yang tak bisa dipisahkan,” ungkap  Sekjen Kainkain Karkara Biak (KKB) atau Dewan Adat Suku Biak Numfor, Gerald Kafiar.

Disebutkan, ritual adat Apen Beyeren bukan ilmu gaib,  tetap ini adalah turunan dari sejak ciptaan Tuhan kepada masyarakat Adat Biak. Oleh sebab itu, sebelum melaksanakan ritual adat ini terlebih dahulu kami berdoa kepada Tuhan Sang Pencipta.

Sumber: MC KMANVI Kab. Jayapura

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *