Sentani, MC KMAN VI – Perkembangan dunia semakin maju sehingga nilai-nilai baru pun semakin berkembang hingga mengikis nilai-nilai budaya dan pranata-pranata sosial kemasyarakatan. Kendati demikian nilai-nilai budaya serta tatanan adat istiadat seharusnya tidak boleh hilang lenyap ditelan zaman, tetapi harus dipertahankan dan dilestarikan. Hal ini diungkapkan Ondoafi Kampung Homfolo Anderson Tokoro belum lama ini di Kampung Homfolo, Distrik Ebungfauw Kabupaten Jayapura.
Menurutnya, dengan adanya KMAN VI ini berarti membangkitkan nilai-nilai adat serta budaya yang mulai terkikis oleh perkembangan zaman ataupun institusi-institusi baru bentukan Pemerintah.
Dalam kesempatan itu dirinya sangat mengapresiasi pemerintah Kabupaten Jayapura yang telah bersedia dan menggandeng AMAN dan mau menyelenggarakan Kongres Aliansi Masyarakat Adat (KMAN) VI di wilayah adat Tabi Regio Papua pada tahun 2022 sebagai tuan rumah.
Untuk itu, lanjut Andersson Tokoro, bahwa Aliansi Masyarakat Adat Nusantara terlahir dengan tegas dan bertanggung jawab, mulai dari akar sampai kepada pimpinan-pimpinannya, karena setiap orang Indonesia terlahir dari adat dan budayanya.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar Pemerintah tidak boleh mengintervensi dalam urusan adat, karena adat terlahir dengan manusiannya, manusia terlahir bukan dari Pemerintah melainkan manusia terlahir dari adat, karena adat mempunyai jati diri yang jelas. Sedangkan Pemerintah dibentuk oleh Masyarakat Adat itu sendiri. Aliansi masyarakat adat ini adalah ibu kandung dari negara ini yang pernah dihilangkan,tetapi hari ini mereka bangkitkan adat itu.
“…Siapapun dia, baik itu Presiden sampai kabinetpun mereka mempunyai adat. Anak-anak yang terlahir dari adat, hari ini berbicara tentang kenegaraan, negara baru saja terbentuk, sedangkan adat ini terlahir dengan bumi ini,” cap Anderson.
Untuk itu, dirinya berharap, Pemerintah bisa memilah-milah, mana yang Kongres Pemerintah dan mana yang Kongres Adat, jika ini Kongres Adat, berikan kepercayaan penuh kepada adat, biarkan adat yang mengatur, agar kedepannya kita harus lebih menata lagi Kabupaten Jayapura ini khususnya dan umumnya Provinsi Papua harus
“…kita harus menghormati adat setinggi-tingginya, setelah Tuhan sang pencipta di nomor satu maka adat harus berada di posisi kedua…”, tutup Anderson Tokoro.
Sumber: MC KMANVI Kab. Jayapura