Sentani, MC KMAN VI – Fokus Masyarakat Adat Nusantara adalah mempertahankan Hak-hak konstitusinya yaitu hak-hak yang melekat pada dirinya sebagai Masyarakat Adat dari nenek moyangnya baik hutan adat, tanah adat, dan semua hal yang berkaitan dengan identitas keasliannya. Hal ini ditegaskan Sekjend Aman, Rukka Sambolinggi, dalam sambutan penutupan KMAN VI di Sentani belum lama ini.
Dikatakan Rukka Sambolinggi, masyarakat adat perlu menjaganya, karena tidak ada kekuatan lain bagi masyarakat adat, selain bangkit dan mempertahankan dirinya sendiri dan membentengi dirinya sendiri untuk bangsa dan negara ini.
Pada kesempatan itu, Rukka Sombolinggi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua masyarakat adat nusantara yang telah berpartisipasi dalam kegiatan KMAN VI di Jayapura.
“Terima kasih kepada panitia nasional, panitia tingkat lokal, Pemerintah Kabupaten Jayapura, dan Pemerintah Kota Jayapura, serta semua komunitas masyarakat adat yang ada di Tanah Tabi, seluruh Ondoafi-ondoafi yang ada di Tanah Tabi, bahkan semua pemimpin adat yang ada di Taah Papua, kiranya perjuangan masyarakat adat terus dikumandangkan sampai akhir hayat.”, ujarnya lirih.
Menurutnya masyarakat adat telah membuktikan bahwa kita ada dan memang kita ada meski dalam keadaan apa adanya.
“Dikatakan, kita telah membuktikan bahwa tanpa uang sekalipun, kita masih bisa berusaha dengan daya dan upaya sendiri dari daerah-daerah bisa hadir disini. “itu semua merupakan wujud nyata dari perjuangan kita sebagai masyarakat adat, tegas Rukka.
Data menujukan bahwa komunitas masyarakat adat se nusantara, diperkirakan tidak kurang dari 20 juta jiwa, sedangkan jumlah Komunitas Masyarakat Adat Nusantara sendiri ada 200 lebih, hal ini menandakan bahwa Masyarakat adat atau masyarakat pribumi ini benar-benar ada.
Sumber: MC KMANVI Kab. Jayapura
