Sentani, MC KMAN VI – Selama dua hari (25-26 Oktober 2022) peserta KMAN VI Dari 7 Region mengikuti sarasehan di kampung Dondai, Distrik Waibu berakhir dengan baik tanpa ada halangan apapun.
Dinamika sarasehan dapat berlangsung dengan baik, dan semua aktif dalam diskusi dan terlibat dalam menyampaikan pertanyaan, saran dan usul sesuai topik yang dibahas.
Di hari kedua yang membahas topik “Perempuan Adat Adalah Pejuang Perubahan Sosial, Kami Ada Disini”, masing-masing peserta mewakili regionnya menyampaikan dinamika yang dialami di daerahnya sebagai referensi untuk dijadikan bahan rekomendasi kepada pemerintah pusat atas kebijakan-kebijakan yang berbenturan dengan Hak-hak perempuan adat dalam Negara.
Sarasehan selama dua hari ini, yang dimotori oleh Perempuan AMAN, benar-benar menjadi ruang curahan hati bagi perempuan-perempuan adat se-nusantara untuk saling mengetahui dan bertindak atas kondisi nyata yang mereka alami di wilayahnya.
Diskusi alot ini terpaksa diakhiri, karena ketentuan waktu telah sampai pada batas yang telah ditentukan.
Kegiatan Sarasehan pun diakhiri pada jam 12:00 dan seluruh peserta diarahkan menuju ke pendopo adat (Buroongko Obhe) untuk menikmati jamuan bersama.
Semua peserta pun menikmati kebersamaan, dan duduk bersama di rumah adat itu dengan ada batas-batas atau kelompok-kelompok yang dipisahkan.
Ondofolo Dondai, Silas Daimoe tidak tinggal diam dan langsung ambil bagian dalam jamuan bersama, duduk membaur bersama dengan rombongan peserta KMAN VI.
Sikapnya yang ramah sebagai seorang ondoafi (raja) yang santun itu membuat peserta dari berbagai daerah ingin berpose bersama saat jamuan itu.
Usai makan bersama, peserta langsung menuju Dermaga Kampung Dondai dan langsung menuju Pelabuhan Patou, untuk selanjutnya diantar ke penginapan di wilayah Sentani Kota.
Sumber: MC KMANVI Kab. Jayapura