Sentani, MC KMANVI – Pentas Kuliner Gedi Gulung di Kali Biru, Kampung Berap, Distrik Nimbokrang Kabupaten Jayapura, ditutup dengan resmi oleh Bupati Jayapura, Matihus Awoitauw,SE.MSi, yang diwakilik Asisten II, Joko Sunaryo pada, 27 September 2022.
Makanan khas Gedi Gulung dalam bahasa lokal di beberapa wilayah adat di Grime Nawa disebut Swamoning, Swotpun dan Swot Kulgan.
Pentas yang berlangsung selama empat hari itu, menarik banyak pengunjung karena lokasi berlangsungnya pentas tersebut di kawasan wisata Kali Biru, yang tak asing lagi bagi masyarakat Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan sekitarnya.
Sejak hari pertama penyelenggaraan pentas hingga berakhir (24 – 27 /9), cukup banyak pengunjung yang diperkirakan mencapai ribuan orang.
Pentas Gedi Gulung ini mendapat apresiasi dari Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE.MSi., yang di sampaikan oleh Asisten II, Joko Sunaryo. “Pentas ini sukses dan meriah. Bahkan pentas ini dapat mengangkat kuliner lokal untuk diketahui banyak orang. Dengan mengangkat kuliner Gedi Gunung, berarti kita telah mengangkat adat, budaya serta kearifan lokal sebagai jati diri masyarakat adat,” kata Bupati seperti yang diungkapkan Asisten II, Joko Sunaryo.
Pesan Bupati Jayapura, hal – hal seperti ini harus dipertahankan dan dilestarikan, karena sebagai jati diri masyarakat adat, hal demikian juga dapat mendatangkan berbagai manfaat. Salah satunya yaitu peningkatan ekonomi masyarakat adat. Dengan banyaknya wisatawan akan membuat makanan ini semakin terkenal dan banyak yang akan mengkonsumsinya, sehingga masyarakat Grime Nawa dapat memperoleh manfaatnya.
Lanjut, Joko Sunaryo, saat ini masyarakat adat harus bangkit dengan mengelola potensinya masing-masing, asalkan semuanya itu harus direncanakan dengan baik sesuai dengan potensi dan kearifan lokal masyarakat adat.
Ia juga berpesan agar anak muda di kampung-kampung harus diperhatikan dengan baik oleh Pemerintah Kampung, Ondoafi dan Kepala suku, sehingga bersama anak-anak muda untuk membuat suatu konsep perencanaan yang sesuai dengan potensi mereka masing-masing.
Menurut laporan Ketua Panitia, Jhon Wicklif Tegai, yang juga selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Jayapura, kuliner Gedi Gulung bakal masuk pasar yang luas, yakni akan masuk di hotel-hotel dan restoran.
Jhon Wicklif Tegai menyatakan, ada pengembangan beberapa lokasi untuk dijadikan kawasan ekowisata, yang mana akan didukung penuh oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, sehingga dukungan semua pihak sangat dibutuhkan karena membangun suatu kawasan wisata perlu adanya kerja sama berbagi pihak, entah itu, pemerintah, swasta, masyarakat adat bahkan LSM.
Dalam Pantas Gedi Gulung ini, ditampilkan juga berbagai macam kerajinan tangan masyarakat, tarian adat dan tarian yosim. Sehingga suasana penutupan menjadi sangat meriah karena pengunjung merasa termanja juga dengan panorama alam Kali Biru.
Perlu juga diketahui bahwa pentas kuliner Gedi Gulung ini juga merupakan salah satu event yang diselenggarakan untuk menyambut Kongres Masyarakat Adat Nusantara ( KMAN VI ) dan Festival Danau Sentani ( FDS ) yang akan berlangsung pada bulan Oktober 2022, di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
Sumber: MC KMANVI Kab. Jayapura