Sentani, MC KMAN VI – Bicara tentang kuliner, atau menu tradisional masyarakat adat di danau Sentani, Masi ada yang belum diketahui banyak pihak penggemar kuliner tradisional.
Saat Sarasehan KMAN VI berlangsung di kampung dondai Distrik Waibu, Warga masyarakat kampung membuat “Khani Asse”, Kuliner ini sedikit unik dari kuliner-kuliner yang lain, Hal ini dilihat dari proses dan tempatnya.
Khani Asse, atau bisa dibilang Open Pemanas makanan Alami dari tanah, semua jenis ubi-ubian, sayur, ikan, jagung, daging babi, bisa dimasak dan disimpan lebih dari satu hari juga kondisinya masih tetap panas.
Bapak Agus Daimoe, Salah satu dari anggota masyarakat yang terlibat dalam pembuatan Khani Asse, saat di mintai keterangan dilokasih itu mengatakan bahwa, ” Khani Asse ” terdiri dari dua suku kata, Khani adalah Tanah, Asse adalah kedalaman, Galian,Tempat.
Lanjut Bapak Agus, Cara pembuatannya Mudah saja, Sebidang tanah digali sesuai ukuran yang dibutuhkan entah 4 persegi atau berbentuk lingkaran, dinding dan alasnya di tempel dengan dedaunan berlapis, setelah itu bahan makanan mentah, dimasukan, Di selah-selah bahan mentah itu, diselipkan batu-batuan yang telah dibakar terlebi dahulu, susunan dalam tanah itu dibuat rapih bersusun-susun.
Setelah bahan mentah dan batu panas dimasukan kedalam, Permukaan tanah ditutup lagi dengan daun berlapis-lapis lalu diatur lagi batu yang dipanaskan tadi.
Semua selesai dibuat, dibiarkan sampai bahan mentah itu benar-benar matang, dan siap di konsumsi. Menurut keterangan Bapak Agus, Kalau sudah di tutupi di bagian atas, itu bisa dibiarkan lebih dari satu hari atau dua hari, makanan masih hangat.
Dihari terakhir kegiatan Sarasehan, Masyarakat Dondai membuatnya sebagai menu lokal yang disajikan bagi duta-duta masyarakat adat Nusantara yang hadir, Antusias peserta KMAN VI senang sekali saat menikmatinya.
Salah satu peserta asal Kalimantan, pa Jhono, Mengatakan ini hal yang luar biasa sekali, Alami dan tanpa bahan kimia. Ikannya enak sekali, tulang ikan pun lembek sekali, Bahan ubi-ubian yang dimakan lezat karena Terserap minyak ikan didalamnya, kurang puas saya kalau hanya makan sepenggal, maunya mau nambah,tuturnya.
Salah Satu Peserta Sarasehan Sedang Memperlihatkan Ikan Mujair yang di bakar dalam Khani Asse
Peserta yang lain juga terlihat saling buruan mendapatkan bagian dari kuliner itu, sehingga semua kebagian, Salah satu Tamu asal Inggris, Mis.Lizabet, Terlihat serius mengkonsumsi Makanan yang di bakar didalam tanah.
Bapak Agus menjelaskan, Khani Asse ini sering di buat saat warga masyarakat sedang berkebun dan tinggal berhari-hari di kebun, atau sedang berburu, tuturnya.
Sumber: MC KMANVI Kab. Jayapura