Tinggal di Yakonde, Dua Perempuan Adat Asal Kalbar Merasa Seperti Saudara

Kabar
Kedua perempuan asal Kalbar: Angela (kacamata) dan Vianney. (Foto: Alfonsa)
Kedua perempuan asal Kalbar: Angela (kacamata) dan Vianney. (Foto: Alfonsa)

Sentani, MC KMAN VI –  Rasa nyaman berada di lingkungan adat Sentani dirasakan dua perempuan adat asal Kalimantan Barat (Kalbar) selama mengikuti Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI 2022.

Yakni Angela Kasian, dari Suku Tamambalo, Desa  Ulakpao, Kecamatan Mabalo Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, dan Vianney Ping, dari Desa Kayaam Mendalemy yang menjadi utusan masyarakat adatnya untuk ikut KMAN VI di wilayah adat Tabi-Papua.

Keduanya menuturkan hal yang sama atas kesan mereka selama KMAN ke- VI berlangsung di Sentani, Kabupaten Jayapura.

“Kami sangat senang sekali ketika berada di Papua, Jayapura, Sentani. Kami tinggal di kampung Yakonde, di tepia danau Sentani. Di sana, kami tinggal dengan kepala suku. Orang-orang disekitar sangat ramah. Kami cukup mendapat pelayanan yang baik. Sulit kami gambarkan kebaikan mereka. Kami hanya mengucapkan trima kasih,” ungkap keduanya kepada awak media ini, Sabtu (29/10).

Untuk proses KMAN menurutnya sudah berjalan baik, dan keduanya memberi apresiasi untuk kerja-kerja panitia, mulai dari makanan, transportasi dan akomodasi.

Kesan lain soal sosial politik di Papua, keduanya menuturkan, bahwa sebelum ke Papua, banyak informasi melalui media yang diterimanya.

“Kami dengar dan lihat tentang kehidupan sosial masyarakat yang sedikit menggambarkan kondisi dari sisi keterbelakangan. Setelah kami datang dan lihat sendiri, rupanya tidak demikian,” ututurnya.

Keduanya menyatakan kerinduannya untuk suatu saat bisa kembali lagi ke Papua. “Sungguh satu pertemuan yang sulit untuk saya lupakan,” ujarnya.

Meskipun diakui perjalanana ke Papua cukup Panjang, yakni untuk menuju Tanah Tabi tempat pelaksanaan KMAN VI, dari Pontianak harus melalui Jakarta kemudian melewati Makassar dan bar uke Jayapura.

“Dengan biaya tiket Rp 6 juta lebih sekali terbang. Itu bukan ukuran bagi kami. Lamanya perjalanan, cukup melelahkan kami.  Rasa lelah itu  telah terbayar  dengan mengalami semua pelayanan yang luar biasa dari masyarakat di sini,” kesannya.

Apalagi di Kampung Yakonde, warga masyarakat setempat  mengakatan  sebagai saudara. “Trima kasih, Jayapura,” pungkasnya.

Sumber: MC KMANVI Kab. Jayapura

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *