Sentani, MC KMAN VI – Ramses Wally, Yo Ondofolo Babrongko Umadruow, Kabupaten Jayapura kepada media ini, Sabtu,(29/10) mengapresiasi adanya KMAN ke-enam di Jayapura,Papua.
Namun, Ramses juga menegaskan kepada Sekjen AMAN katanya, “ Harus memahami perbedaa dari dua ras besar yang terbungkus dalam kata “Nusantara.” Di dalam kata itu, ada dua ras besar, yaitu, Ras Melanesia dan Ras Melayu. Perlu sekali memahami perbedaa itu dulu. Barulah, kita melihat secara luas masyarakat adat secara luas. Dengan demikian, bisa dikelola secara baik agar dapat menyatukan pandangan yang berbeda.”
Ramses mengaku sebagai peserta KMAN kali ini, ia melihat banyak sekali perbedaan pendapat yang kemudian berbeda padangan. Terutama masyarakat adat di Papua.
Ini saatnya menjadi perhatian secara khsusus AMAN. Ramses menilai, dengan adanya perbedaan pendapat,“Saya rasa, kita harus saling menghargai perbedaan pendapat. Dan jangan juga ada kesan satu yang yang lebih “memonopoli”.
Di dalam perbedaan itu, Ramses meminta, jangan lagi ada pembuhan, perampasan wilayah-wilayah adat. Jika itu terjadi yang dikhawatirkan Ramses adalah akan terjadi krisis kepercayaan di kalangan masyarakat adat itu sendiri.
Pandangan Ramses terhadap adanya Negara Indonesia. Dilatari Benika Tuggal Ika. “Nah, di situlah kedaulatan masayarakat adat sesungguhnya. Saya, berharap AMAN harus benar-benar bisa mempersatukan kita dengan perbedaa itu.”
Sumber: MC KMANVI Kab. Jayapura